'/> Tanda Peringatan Obesitas, Hipertensi, Diabetes, Trigliserida & Kolesterol

Info Populer 2022

Tanda Peringatan Obesitas, Hipertensi, Diabetes, Trigliserida & Kolesterol

Tanda Peringatan Obesitas, Hipertensi, Diabetes, Trigliserida & Kolesterol
Tanda Peringatan Obesitas, Hipertensi, Diabetes, Trigliserida & Kolesterol
Tanda Tanda Peringatan Obesitas, Hipertensi, Diabetes, peningkatan level lemak darah (Trigleserida & Kolesterol) Yang kami sebut dengan Sindrom-XSulit memilih secara akurat apakah sindrom-X telah terjadi pada diri seseorang, beberapa indikator diharapkan untuk memilih telah terjadinya sindrom-X. Indikator yang paling sederhana untuk memilih sindrom-X yakni pengamatan visual, yaitu dengan mengamati perubahan bentuk badan menjadi badan bentuk apel. Namun pengamatan visual akan lebih akurat jikalau disertai dengan sejumlah tes laboratorium.

Sulit memilih secara akurat apakah sindrom TANDA PERINGATAN OBESITAS, HIPERTENSI, DIABETES, TRIGLISERIDA & KOLESTEROL

1. Gejala Dan Tanda sindrom-X

Ada 4 indikator yang secara umum biasa dipakai sebagai alat bantu untuk memilih sindrom-X, yaitu resistensi insulin dan toleransi gula, obesitas bab atas tubuh, kadar lemak darah dan hipertensi, untuk penjelasanya sebagai berikut:

Resistensi Insulin dan Toleransi Gula - Peningkatan kadar gula darah akhir resistensi insulin,
Tanda peringatan: kadar gula puasa diatas 155mg/dl

Gemuk di Tubuh Bagian Atas - Kelebihan lemak badan sekitar perut dan dada
Tanda peringatan: beer belly, apple shape

Kadar Lemak Darah Abnormal - Terjadi peningkatan kadar kolesterol toptal dan trigliserida serta penurunan kadar HDL.
Tanda peringatan: Kadar kolesterol total diatas 240 mg/dl dan trigliserida 150 ml/dl

Hipertensi - Tekanan darah tinggi
Tanda peringatan: tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mm Hg.


2. Menentukan Resistensi Insulin

Cara paling gampang memilih resistensi insulin yakni dengan menetukan kadar gula puasa dan kadar gula 2 jam setelah puasa. Setelah pengukuran kadar gula puasa, pasien diberi minim larutan gula sebanyak 75 gram dan dites kembali kadar gula darahnya 2 jam berikutnya. 

Dari hasil 2 kali pengukuran kadar gula ( kadar gula puasa dan 2 jam sehabis puasa), hasil yang di peroleh dibentuk grafik dimana kurva yang terbentuk sanggup dipakai untuk memilih ada tidaknya resistensi insulin yang dialamai oleh individu yang bersangkutan.

Seorang yang mengalami resistensi insulin akan mengalami peningkatan kadar gula jauh melampui angka normal dan sesudahnya mengalami penurunan yang berlangsung lambat. Kondisi ini digambarkan sebagai kurva gula darah sehabis makan (postprandial). Normalnya, kurva ini berada pada kisaran 65 - 139 mg/dl. 

Kadar gula darah sebelum makan dan sehabis makan yang tinggi yakni suatu tanda umum diabetes. Kurva yang tinggi menjadi indikasi pradiabetes, jikalau peningkatan kadar gula yang tampak pada kurva tidak terlalu curam maka membuktikan kadar gulanya normal.

Setelah dengan melihat kurva yang terbentuk antara kadar gula puasa dan kadar gula 2 jam setelah puasa, maka resistensi insulin akan positif terlihat dengan mengukur kadar insulin. Level insulin puasa normal harus kurang dari 8 mμ/ml, sedagkan level insulin 2 jam sesuadah makan harus kurang dari 30 mμ/ml. Bersambung pada halaman berikutnya...

Referensi :
Buku karya Lanny Lingga Ph.D  Terbitan PT Elex Media Computindo
website :www.elexmedia.co.id.
Advertisement

Iklan Sidebar